Sholat dhuha merupakan salah satu sholat sunah yang dikerjakan pada waktu pagi hari setelah matahari terbit. Lebih tepatnya, waktu pelaksanaan sholat dhuha ini yaitu mulai dari matahari sedang naik setinggi 7 hasta atau sekitar pukul 07.00 pagi hingga sebelum sholat dzuhur.
Hukum dari sholat dhuha ini adalah sunah, yang berarti jika dikerjakan mendapat pahala dan jika tidak dikerjakan, maka tidak akan mendapatkan apa-apa.
Nabi Muhammad SAW sendiri telah mengingatkan pentingnya sholat dhuha. Dalam sebuah hadist Nabi Muhammad yang bersabda:
“Kekasihku (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam) telah berwasiat kepadaku tentang tiga perkara agar jangan aku tinggalkan hingga mati; Puasa tiga hari setiap bulan, sholat dhuha dan tidur dalam keadaan sudah melakukan sholat Witir.” (HR. Bukhari)
Selama ini, keutamaan dari sholat dhuha ini selalu dikaitkan dengan kemudahan seorang muslim mendapatkan rezeki di dunia. Tapi ternyata, masih banyak lagi keutamaan dari sholat dhuha yang perlu kalian ketahui.
Berikut ini adalah keutamaan, tata cara, hingga doa sholat dhuha dihimpun Liputan6.com:
Keutamaan Sholat Dhuha
Dengan melansir dari laman NU, keutamaan dari sholat dhuha yang pertama adalah dianggapnya ibadah sunnah tersebut sebagai pahala sedekah. Namun secara lebih terperinci, siapa pun yang mengerjakan sholat dhuha ini akan dianggap telah bersedekah atas seluruh anggota tubuhnya. Berikut adalah sabda dari Rasulullah SAW,
عَنْ أَبِى ذَرٍّ عَنِ النَّبِىِّ ﷺ أَنَّهُ قَالَ: يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ. فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى. (رواه مسلم)
“Diriwayatkan dari Abu Dzar radliyallahu ‘anh, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: “Ada sedekah (yang hendaknya dilakukan) atas seluruh tulang salah seorang dari kalian. Karena itu setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah, dan dua rakaat sholat dhuha mencukupi semuanya itu,” (HR Muslim).
Selain itu, keutamaan dari sholat dhuha yang berikutnya yaitu barang siapa pun yang mengerjakannya tidak akan dianggap sebagai orang yang lalai. Oleh karena itu, dalam mencari rahmat Allah hendaknya kita senantiasa mengerjakan sholat dhuha supaya kita terlepas dari sifat lengah dan lalai. Adapun juga hadist dari keutamaan tersebut yaitu sebagai berikut,
“Orang yang mengerjakan sholat dhuha tidak termasuk orang lalai,” (HR. Al-Baihaqi dan An-Nasa’i).
Keutamaan sholat dhuha yang berikutnya yaitu diampuninya dosa-dosa di masa lampau. Barang siapa yang mengerjakan sholat dhuha secara rutin, maka dosa sebanyak buih di lautan pun akan diampuni oleh Allah SWT. Berikut ini adalah sabda dari Rasulullah SAW,
“Siapa yang membiasakan (menjaga) sholat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.”(HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Barangsiapa yang secara rutin mengerjakan sholat dhuha juga akan mendapatkan istana megah di surga kelak kemudian hari. Adapun juga sabda mengenai keutamaan sholat dhuha ini yaitu sebagai berikut:
“Barang siapa sholat dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Selain itu, dengan menunaikan sholat dhuha setidaknya dalam 2 rakaat juga bisa untuk menyehatkan tubuh. Semua anggota tubuh hendaknya senantiasa mengagungkan Allah SWT. Cara itu dapat ditempuh dengan cara mengerjakan sholat dhuha seperti sabda dari Nabi seperti berikut ini:
“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar maruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan sholat dhuha sebanyak 2 rakaat.” (HR. Muslim no. 720).