Bacaan Doa Qunut saat Shalat Subuh serta Tata Caranya, Lengkap dalam Arab dan Latin

Doa Qunut adalah doa yang dibaca oleh seorang muslim saat sedang shalat. Doa Qunut diucapkan sebagian umat Islam ketika sedang menjalankan ibadah shalat subuh, namun adapun juga yang tidak.

Jika ditinjau dari bacaannya, terdapat dua macam doa Qunut sebagaimana dikutip dari smpi.alhasanah.sch.id, yaitu:

  1. Qunut Subuh

Doa Qunut yang dibaca dalam shalat Subuh pada saat iktidal rakaat terakhir.

  1. Qunut Nazilah

Doa Qunut yang dibaca selain pada shalat Subuh, tetapi bisa juga dibaca saat shalat Subuh.

Makna dari doa Qunut Nazilah ini lebih kepada meminta perlindungan dari marabahaya.

Membaca doa Qunut Subuh ini merupakan amalan yang dilakukan ketika melaksanakan shalat subuh.

Doa Qunut dilafalkan ketika masih dalam posisi berdiri setelah membaca bacaan iktidal pada rakaat yang kedua, sebelum beranjak ke posisi sujud pertama.

Bacaan doa Qunut Subuh

Dengan dikutip dari Panduan Tuntunan Shalat Lengkap Kemenag Sumsel, jika mengerjakan shalat Shubuh, maka pada rakaat yang kedua, pada saat iktidal berdiri tegak dari ruku’ setelah membaca: “RABBANAA LAKAL HAMDU” lalu setelah itu membaca doa Qunut seperti berikut:

 

Lafal latin: “ALLAHUMMAH DIINII FIIMAN HADAIT” WA AAFINII FIMAN AAFAIT. WATAWALLANII FIIMAN TAWALLAIT WABAARIKLII FIIMAA A’THAIT. WAOINll BIRAHMATIKA SYARRA MAA QADLAIT. FA INNAKA TAQDLII W ALAA YUODLAA ‘ALAIK, WA-INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT. WALAA YA’IZZU MAN AADAIT. TABAARAKTA RABBANAA WATA ‘AALAIT. FALAKAL HAMDU ‘ALAA MAA QADLAIT ASTAGHFIRUKA WA-ATUUBU I LAIK. WASHALLALLAAHU’ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN NABYYIL UMMIYYI WA-‘ALAA AALIHI WASHAHBIHI WASALLAM.”

Artinya: “Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk.

Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan.

Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikankepadaku.

Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan.

Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan.

Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi.

Maha berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau.

Segala Puji bagiMu atas yang telah Engkau pastikan.

Aku mohon ampun dan kembalilah (taubat) kepada Engkau.

Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas Nabi Muhammad beserta keluarganya.”

Masih dari smpi.alhasanah.sch.id, menurut ulama mazhab Syafi’i dan Maliki doa Qunut shalat Subuh tergolong hal sunah.

Dasarnya adalah hadis riwayat Anas bin Malik: Nabi Muhammad SAW senantiasa membaca doa qunut saat Sholat subuh sampai beliau meninggalkan dunia. (H.R. Ahmad)

Dalam pandangan ini, doa Qunut shalat Subuh tergolong sebagai sunah ab’adl.

Yang berarti, ketika doa Qunut shalat Subuh tidak dilakukan, maka tidak sampai membatalkan shalat, tetapi dianjurkan untuk menggantinya dengan sujud sahwi.

Tetapi, doa Qunut shalat Subuh untuk ulama mazhab Hanbali dan Hanafi tidaklah dianjurkan.

Dasarnya adalah hadis: Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak berqunut saat Sholat fajar (Sholat subuh), kecuali ketika mendoakan kebaikan atau keburukan untuk suatu kaum. (HR Muslim).

Berikut ini adalah tata cara doa Qunut Subuh:

  • Ada beberapa kalangan yang berpendapat bahwa doa Qunut Subuh merupakan sunah.
  • Membaca doa ini dilakukan pada saat memasuki rakaat kedua, tepat pada saat masih berada di posisi berdiri setelah membaca bacaan iktidal, sebelum beranjak ke posisi sujud pertama dalam rakaat tersebut.
  • Jika sedang shalat berjamaah, maka imam dianjurkan untuk mengeraskan suara, sedangkan makmum mengamini doa yang dibacakan imam.
  • Imam dianjurkan untuk mengubah lafal “ihdinî (berilah aku petunjuk)” dalam doa Qunut Subuh menjadi “ihdinâ (berilah kami petunjuk)”.
  • Ini terjadi karena sang imam dalam posisi sedang memimpin shalat dan juga berdoa bukan untuk dirinya seorang saja, melainkan bersama seluruh jamaah shalat Subuh yang diimaminya.
  • Ketika doa yang dibacakan berisi permohonan (harapan) ataupun permintaan, maka dianjurkan untuk memposisikan telapak tangan menghadap ke atas.
  • Namun, jika sampai pada doa yang berisi menolak bala, maka harus memposisikan punggung tangan yang menghadap ke atas (membalikkan telapak tangan).

Qunut Nazilah

Selain doa Qunut Subuh, adapun juga doa Qunut Nazilah yang bermakna lebih kepada meminta perlindungan dari marabahaya.

Doa Qunut Nazilah dianjurkan untuk dibaca umat Islam di setiap shalat fardhu.

Dikutip  dari mui.or.id, berikut ini adalah tata cara dan juga doa yang diucapkan:

  1. Dilakukan di setiap shalat fardhu pada rakaat yang terakhir setelah rukuk.
  2. Membaca doa seperti berikut:

Lafal latin: “Allaahummahdii fiiman hadaiyt. Wa ‘aafinaa fiiman ‘aafaiyt. Wa tawallani fiiman tawallaiyt. Wa baarikli fiimaa a’thoiyt. Wa qini syarro maa qodloiyt. Fainnaka taqdlii walaa yuqdloo ‘alaiyk. Wa innahu laa yadzillu man waalayt. Wa laa ya’izzu man ‘aadaiyt. Tabaarokta robbanaa wa ta’aalaiyt. Fa lakal hamdu ‘alaa maa qodloiyt. Astaghfiruka allahumma wa atuubu ilaiyk.”

“Allaahummadfa’ ‘annal gholaa’a wal balaa’a wal wabaa’ wal Fahsyaa’a wal munkar was suyuufal mukhtalifata wasy ssyadaaida wal mihan maa zhoharo minhaa wa maa bathona mim balainaa hadzaa khoosshoh, wa min buldaanil muslimiina ‘aammatan innaka ‘alaa kulli syaiin qadiir.”

“Wa shallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin walkhamdulillahirabbil ‘alamiin.”

Artinya: “Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk.

Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan.

Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin.

Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku.

Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan.

Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau.

Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan.

Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi.

Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau.

Segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan.

Aku mohon ampun dan tobat kepada Engkau.

Semoga Allah memberi rahmat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarganya dan sahabatnya.”

Dibaca pelan ketika salat sirriyah (yaitu shalat yang disunnahkan tidak mengeraskan suara, contohnya shalat Dhuhur dan Ashar)

Dibaca keras ketika shalat jahriyah (yaitu shalat yang disunnahkan mengeraskan suara, contohnya shalat Maghrib, Isya dan Subuh)

Bagi imam shalat jamaah, ketika membaca doa Qunut Nazilah dianjurkan mengumumkan lafadz doanya

Yaitu dengan merubah kata ganti untuk diri sendiri (mutakallim wahdah،خلإتْيَدَهْنَميِفيِنِدْهاَّمُهَّللا) menjadi kata ganti untuk orang banyak (mutakallim ma’al ghairخلإتْيَدَهْنَميِفانِدْهاَّمُهَّللا), dan makmum cukup mengaminkannya saja.

Leave a Comment