Pantangan Memakai Kayu Stigi – Kayu Stigi merupakan kayu yang banyak masyarakat ketahui sebagai kayu yang memiliki tenaga magis. Dan juga banyak masyarakat yang menjulukinya sebagai Raja Kayu bertuah. Kayu stigi ini memiliki ciri-ciri keras, kuat dan juga dinamis.
Pohon Stigi mempunyai tinggi kurang lebih setinggi 4 meter dari permukaan tanah dan memiliki batang yang berliku-liku dengan bercabangan yang menonjol tidak teratur.
Sebagai variasi kayu yang sudah hampir punah, maka sudah pasti kayu ini masuk ke dalam salah satu komoditi yang dilindungi oleh pemerintah. Jadi, untuk memperolehnya tidak bisa asal tebang seperti menebang pohon kebanyakan, melainkan harus memiliki surat khusus dan tujuan tertentu yang terang manfaatnya.
Pantangan Kayu Stigi
Sunan Nyamplungan mengaplikasikan Kayu Stigi, bahwa tidak ada pantangan khusus yang beliau lakukan, Beliau hanya memakainya untuk berdzikir sehingga tenaga yang terkandung dalam tasbih kayu stigi menjadi semakin besar.
Dalam sejarah, Kayu Stigi merupakan kayu yang acap kali dijadikan penyembuhan oleh masyarakat Karimun Jawa, disana terdapat Kayu Tuah, yaitu Kayu stigi dan Kayu Dewandaru. Dua Kayu Tuah ini masing-masing mempunyai khasiatnya masing-masing yang sangat berkhasiat bagi orang yang mengaplikasikan atau membawanya.
Masyarakat Karimun Jawa, mengaplikasikan Kayu Stigi tidak ada pantangan apa saja yang semestinya dikerjakan bagi yang membawa ataupun memakainya, hanya saja banyak masyarakat yang mengaplikasikan Kayu Stigi ini sebagai Tasbih dan dijadikan Dzikir untuk memperkuat tenaga yang ada dalam Tasbih Kayu Stigi tersebut. Banyak orang yang mengaplikasikan Gelang dan Tasbih Kayu Stigi dan berfikir bahwa akan ada pantangan khusus, seperti puasa, tirakat, atau apa saja yang lainnya.
Ini semestinya tidak perlu dikerjakan, karena tenaga yang terkandung ini adalah tenaga natural dari alam semesta, beda lagi jika kayu ini terdapat jin atau mahluk ghaib didalamnya yang semestinya di mandikan, yang semestinya tirakat atau lainya. Kayu Stigi yang dijual merupakan hasil dari Pulau Karimun Jawa yang memiliki tenaga natural dari alam semesta dan juga telah diberi amalan-amalan khusus, jadi tidak ada pantangan apa saja bagi yang mengaplikasikan atau membawanya.
Tenaga yang ada pada Kayu Stigi ini masih tetap ada untuk selamanya, jagalah dengan baik dan jangan diaplikasikan untuk keperluan negatif atau kriminalitas, jika kalian mengaplikasikan sebagai kriminalitas, maka tenaga yang ada didalam Kayu Stigi akan sirna dan tidak akan bisa kembali. Jadi pantangan Kayu Stigi ini hanya satu, yaitu pakailah Kayu Stigi untuk kebaikan.