Selain identik dengan berpuasa, bulan Ramadan juga identik dengan salat tarawih dan witir. Salat tarawih dan witir biasanya dilaksanakan di musala ataupun masjid secara berjamaah.
Tarawih dan witir dilakukan dengan jumlah rakaat yang berbeda-beda di setiap masjid atau musala. Ada yang melakukan salat tarawih sebanyak 8 rakaat, adapun juga yang melakukannya sebanyak 20 rakaat dengan witir 3 rakaat.
Meskipun cukup banyak masjid yang melakukan tarawih 20 rakaat, tetapi masing-masing selesai dalam waktu yang berbeda.
Jika salat tarawih 20 rakaat biasanya memakan waktu kurang dari dua jam. Maka berbeda sekali dengan yang terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah di Desa Temboro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Di Ponpes Al-Fatah salat tarawih dilakukan selama delapan jam.
Selain itu, setiap harinya salat tarawih di sana menghabiskan 30 juz dalam sekali salat tarawih di bulan Ramadan.
” Jadi 30 juz di Alquran dibagi untuk 20 rakaat. Dengan empat rakaat salam. Jadi satu rakaat rata-rata 1 juz Alquran,” kata Zaenal Abidin, Pengurus Ponpes Al-Fatah dikutip dari Merdeka.com.
Ganti imam empat kali
Meskipun terbuka untuk umum, tetapi jamaah salat tarawih di masjid itu dipenuhi oleh kalangan penghafal Alquran atau hafiz yang merupakan santri maupun pengajar di Ponpes Al-Fatah. Mengingat panjangnya bacaan dan juga lamanya salat tarawih, imamnya pun diganti sebanyak 4 kali supaya suaranya tetap jelas dan juga lantang.
Ada Majelis Lainnya
Tak hanya majelis yang melaksanakan salat tarawih dengan menghabiskan 30 juz saja, adapun juga beberapa majelis lainnya di salah satu pusat pengembangan ideologi Jamaah Tabligh terbesar se-Asia Tenggara ini.
Majelis yang lainnya melaksanakan salat tarawih dengan menghabiskan 5 juz, 7 juz, dan 15 juz Alquran.
” Jadi salat tarawih di masjid besar tidak hanya satu titik atau majelis. Tetapi ada beberapa majelis dengan tempo waktu yang berbeda-beda. Tetapi paling lama memang yang 30 juz ini,” ungkap seorang warga di Desa Temboro.
Pada umumnya, salat tarawih dilakukan dengan bacaan 1-1,5 juz dalam satu kali salat yang menghabiskan waktu sekitar 1-1,5 jam. Karena kebiasaan tersebut yang didukung dengan pengaruh Islam Desa Temboro, maka sudah tidak heran jika daerah tersebut dijuluki dengan sebutan Kampung Madinah.