Jenis Jenis Microphone – Microphone atau dalam Bahasa Indonesia disebut Mikrofon adalah salah satu komponen elektronika yang dapat merubah energi akustik (gelombang suara) menjadi ke energi listrik (sinyal audio).
Microphone termasuk kedalam golongan transduser yang mempunyai fungsi sebagai komponen atau alat pengubah satu bentuk energi menjadi ke bentuk energi yang lainnya.
Setiap jenis microphone mempunyai cara yang berbeda dalam merubah atau mengkonversi bentuk energinya. Tetapi disamping itu, semua jenis microphone mempunyai persamaan yakni sama saja mempunyai bagian utama atau yang biasanya disebut dengan diafragma (Diaphragm).
Sejarah Microphone
Pada awal penemuannya, microphone dimulai dengan hasil konversi milik Sir Charles Wheatston. Karya pertamanya tersebut kemudian diberi nama microphone frasa yang dapat menghantarkan pada penelitian berikutnya sehingga berhasil untuk menemukan teknologi baru. Pada saat itu, microphone masih mempunyai bentuk yang primitive dan masih belum dapat digunakan secara teknis.
Lalu pada tahun 1827, seorang Ilmuwan asal US telah berhasil menciptakan microphone yang bisa digunakan sebagai pemancar suara telepon. Tentunya penemuan ini memberikan pengaruh besar dalam dunia elektronika dan komunikasi. Sampai pada akhirnya sekitar tahun 1876, akhirnya Thomas Alfa Edison telah berhasil menciptakan sebuah microphone yang sangat praktis.
Meskipun begitu, kajian dan penelitian masih harus terus dilakukan sampai bisa menghasilkan suatu microphone elektrik yang mempunyai tingkat kesensitifan cukup tinggi. Produksi microphone ini juga sudah dilakukan dalam jumlah yang sangat banyak setiap tahunnya dengan harga terjangkau.
Dengan harga yang bisa dibilang cukup murah, maka orang-orang sudah dapat menikmati alat pengeras suara ini dengan mudah.
Fungsi Microphone
Sebagai alat yang bisa merubah energi akustik (suara) menjadi energi elektronik, artinya microphone mempunyai fungsi sebagai alat yang mampu mengeraskan bunyi lemah.
Urutan fungsi komponen pada microphone adalah dengan menambahkan amplifier agar nantinya suara dengan intensitas rendah bisa langsung naik lebih keras lagi. Jenis microphone apapun yang digunakan, suara hanya akan keluar jika menembus diafragma.
Dunia pengudaraan seperti telekomunikasi dan penyiaran akan membutuhkan sekali perangkat elektonika yang satu ini untuk menunjang kelancaran akses. Agar penggunaan microphone ini bisa semakin maksimal, maka pengguna harus memilih microphone yang sesuai dengan kebutuhan.
Hal ini karena meskipun microphone mempunyai cara kerja yang sama, akan tetapi setiap jenis microphone menghasilkan suara yang berbeda-beda.
Jenis Jenis Microphone
Jenis-jenis microphone itu ada banyak, yang dimana masing-masing jenis mempunyai fungsi, kelebihan, dan juga kekurangannya masing-masing. Adapun juga jenis-jenis microphone yang antara lain:
Condenser Microphone
Condenser microphone merupakan jenis microphone yang diafragmanya terbuat dari bahan dasar logam dan digantungkan pada suatu pelat logam statis pada jarak yang cukup dekat sehingga keduanya akan terisolasi hingga menyerupai sebuah kapasitor. Condenser Microphone ini juga biasanya disebut dengan capacitor microphone. Jenis microphone ini cocok sekali untuk digunakan dalam ruangan, mempunyai frek respon mulai dari 50 Hz sampai 12 Khz.
Ribbon Microphone
Ribbon microphone merupakan microphone yang menggunakan pita tipis dan senstitif yang biasanya digantungkan dalam medan magnet. Ribbon microphone atau yang biasanya disebut dengan microphone pita ini merupakan microphone 2 arah, yang berarti jika komponen ini akan mengambil suara dari kedua sisi mic.
Salah satu microphone pita pertama yaitu RCA PB-31. Microphone ini diproduksi pada tahun 1931, dan bisa merubah industri penyiaran karena telah menentapkan standar yang baru pada clarity suara yang telah dihasilkan.
Electret Microphone
Electret Microphone merupakan Microphone yang berjenis Condenser. Artinya, microphone ini mempunyai muatan listrik sendiri sehingga tidak membutuhkan pencatu daya dari luar. Jenis microphone yang satu ini lebih banyak digunakan dan dipilih dibandingkan jenis lainnya.
Hal ini dikarenakan electret microphone mempunyai harga yang lebih murah dengan tampilan sangat praktis. Microphone ini juga banyak digunakan pada komputer, handphone dan juga handsfree headset.
Cyristal Microphone atau Mikrofon Kristal
Kristal memiliki sifat yang sangat mudah berubah bentuk. Perubahan yang telah terjadi akan membuat diafragma menempel pada Kristal, sehingga Kristal pun bisa diubah kembali menjadi sinyal gelombang suara. Nantinya gelombang ini akan memukul bagian diafragma yang kemudian akan berubah menjadi suara.
Secara umum, microphone kristal ini akan menghasilkan suara yang sangat jernih, meski tingkat keluarannya cukup rendah. Akan tetapi jenis microphone yang satu ini lebih banyak digunakan oleh kalangan atas karena mempunyai harga jual yang terbilang sangat mahal.
Dynamic Microphone
Dynamic Microphone merupakan salah satu jenis microphone yang menggunakan kumparan dan membran untuk merubah energi suara menjadi energi listrik. Sebuah membrant dapat bergetar jika terkena energi suara, maka getaran ini akan langsung diteruskan pada suatu kumparan yang telah disatukan pada membrant tersebut.
Kumparan nantinya akan ikut bergetar. Jika dalam kumparan tersebut diletakkan magnet maka pada bagian ujung kumparan tersebut akan timbul listrik. Kemudian listrik ini akan langsung diteruskan ke mixer audio atau ke alat perekam suara. Jenis microphone ini akan cocok sekali digunakan di lapangan (outdoor), mempunyai frek respon sekitar 40 Hz – 16 Khz.
Microphone Laser
Sesuai dengan namanya, cara kerja dari microphone laser ini tentunya berhubungan dengan laser. Cara kerja microphone laser ini yaitu menangkap getaran yang berasal dari pesawat, seperti kaca jendela, foto, dan lain sebagainya. Kemudian, sinyal yang dihasilkan dari laser ini akan dirubah sehingga dapat memunculkan audio.
Intinya, jika suara menabrak sebuah kaca jendela, maka sinyal laser akan langsung membelok secara perlahan. Dan hasil dari belokan inilah yang nantinya akan menerjemahkan suara dengan menggunakan bantuan fotosel.
Perkembangan teknologi dengan menggunakan laser ini terus dikaji sebab berpotensi sekali untuk bisa dikonversi ke sinyal audio secara lebih cepat.
Cara Kerja Microphone
Microphone ini merupakan komponen yang berperan sangat penting dalam perangkat elektronik seperti alat perekam suara, alat bantu pendengaran, penyiaran radio ataupun berbagai alat komunikasi lainnya seperti Handphone, Interkom, Telephone, Walkie Talkie, dan juga Home Entertainment seperti Karaoke.
Bisa dibilang kalau sinyal listrik yang dihasilkan oleh microphone sangatlah rendah, sehingga memang sangat dibutuhkan alat penguat sinyal atau yang biasanya disebut sebagai Amplifier.
Untuk mengenal lebih jelas lagi tentang micrhophone yang hampir sering digunakan setiap hari ini. Berikut ini Teknowarta akan menjelaskan bagaimana cara kerja dari microphone secara singkat:
- Saat kita sedang berbicara, maka nantinya suara kita akan membentuk gelombang suara yang kemudian menuju ke Microphone.
- Pada Microphone, gelombang suara yang dihasilkan tersebut akan menabrak diafragma (diaphragm). Diafragma sendiri merupakan material tipis yang berupa plastik, kertas atau alumunium, disini diafragma akan bergetar ketika terkena gelombang suara yang diterimanya.
- Coil atau kumparan kawat (voice coil) yang ada di bagian belakang diafragma juga akan bergetar sesuai dengan getaran diafragma.
- Sebuah magnet kecil tetap atau permanen yang dikeliling oleh coil atau kumparan kawat tadi dapat menciptakan suatu medan magnet seiring dengan gerakan coil.
- Pergerakan kumparan kawat (voice coil) pada medan magnet ini bisa saja menimbulkan sinyal listik.
- Sinyal listrik yang dihasilkan oleh pergerakan voice coil tadi akan mulai mengalir ke amplifier (penguat) atau alat perekam suara.
Akhir Kata
Dan itulah tadi jenis jenis microphone yang sudah Teknowarta sampaikan. Semoga bisa bermanfaat dan membantu.