Apa itu Radikal Bebas? – Kalian pasti sering mendengar kata radikal bebas. Biasanya ada pada iklan-iklan obat kesehatan, seperti “penangkal radikal bebas”. Namun apa itu radikal bebas, apakah itu buruk untuk tubuh, dan bagaimana cara mengatasinya?
Kali ini Mino akan mengajak teknofriends bersama sama mencari tentang radikal bebas. Yuk, simak penjelasannya!
Apa itu radikal bebas?
Radikal bebas adalah atom atau kelompok atom yang memiliki elektron yang tidak berpasangan dan karena itu tidak stabil dan sangat reaktif. Mereka sangat reaktif karena mereka mencari elektron tambahan untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil.
Dalam konteks kesehatan, radikal bebas dapat berperan dalam berbagai penyakit, termasuk penyakit kardiovaskular, kanker, dan penuaan. Ini karena mereka dapat merusak sel-sel tubuh dengan mereaksikan dan merusak DNA, protein, dan lemak dalam sel.
Bagaimana Radikal Bebas di Bentuk?
Radikal bebas dapat terbentuk dari berbagai sumber, termasuk proses alami dalam tubuh dan paparan eksternal terhadap faktor-faktor lingkungan. Berikut adalah beberapa cara radikal bebas dapat terbentuk:
- Reaksi Metabolisme: Dalam tubuh manusia, banyak radikal bebas dihasilkan sebagai produk sampingan dari berbagai proses metabolisme normal, termasuk respirasi seluler, produksi energi dalam mitokondria, dan detoksifikasi senyawa-senyawa tertentu oleh hati.
- Radiasi: Paparan radiasi, baik radiasi ionisasi seperti sinar-X dan radiasi gamma maupun radiasi non-ionisasi seperti sinar ultraviolet (UV) dari matahari, dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas dalam jaringan tubuh. Radiasi dapat merusak molekul-molekul di dalam sel, menyebabkan pembentukan radikal bebas.
- Polutan Lingkungan: Zat-zat kimia berbahaya seperti polutan udara, asap rokok, logam berat, dan pestisida dapat memicu pembentukan radikal bebas dalam tubuh. Polutan-polutan ini dapat bereaksi dengan komponen biologis di dalam tubuh, memicu pembentukan radikal bebas.
- Merokok: Rokok mengandung berbagai senyawa kimia beracun yang dapat merusak sel-sel tubuh. Pembakaran bahan kimia dalam rokok menghasilkan radikal bebas, yang kemudian dapat merusak jaringan dan organ tubuh.
- Oksidasi: Oksidasi adalah reaksi kimia di mana molekul-molekul bereaksi dengan oksigen. Proses oksidasi ini dapat menghasilkan radikal bebas sebagai produk sampingan. Contohnya adalah proses oksidasi lemak dalam minyak dan makanan yang menghasilkan radikal bebas yang dapat memicu reaksi berantai dalam sel-sel tubuh.
- Stres Fisik dan Emosional: Stres fisik dan emosional dapat meningkatkan kadar hormon stres dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat menyebabkan perubahan kimia dalam sel-sel tubuh dan pembentukan radikal bebas.
Cara menangkal radikal bebas
1. Konsumsi Suplemen dan Makanan Kaya Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa yang dapat membantu melawan radikal bebas dengan menyumbangkan elektron tanpa menjadi reaktif sendiri. Suplemen antioksidan dapat membantu meningkatkan perlindungan tubuh terhadap radikal bebas. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis sebelum mengonsumsi suplemen, karena dosis yang tidak tepat atau kombinasi suplemen tertentu dengan obat-obatan lain dapat memiliki efek samping atau interaksi yang tidak diinginkan.
Selain suplemen, makanan yang kaya akan antioksidan termasuk buah-buahan (seperti blueberry, strawberry, dan raspberry), sayuran (seperti bayam, brokoli, dan wortel), biji-bijian, kacang-kacangan, dan teh hijau.
2. Menghindari Paparan Radikal Bebas
Upaya untuk mengurangi paparan terhadap sumber-sumber radikal bebas eksternal. Contohnya seperti asap rokok, polusi udara, sinar UV berlebihan, dan bahan kimia berbahaya, dapat membantu mengurangi risiko kerusakan oksidatif pada tubuh.
Kalian bisa memakai masker saat berkendara atau saat bekerja lapangan untuk menghindari polusi udara yang buruk. Selain itu kalian juga wajib memakai sunscreen untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV.
3. Olahraga Teratur dan Mengelola Stres
Olahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan aliran darah, mengurangi stres, dan meningkatkan produksi antioksidan dalam tubuh, yang semuanya dapat membantu melawan radikal bebas.
Sedangkan stres kronis dapat meningkatkan produksi radikal bebas dalam tubuh. Mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu mengurangi tingkat stres dan melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif.