Cara memilih bibit Sawit liar yang Benar

Cara memilih bibit SAWIT liar yang BENAR – Membuka perkebunan kelapa sawit tentunya membutuhkan banyak dana karena sawit termasuk ke dalam salah satu tanaman yang membutuhkan perawatan ekstra.

Karena itulah tidak semua petani mampu untuk membeli bibit kelapa sawit yang bagus. Tapi kalian jangan khawatir karena saya memiliki cara untuk memilih bibit sawit liar yang benar supaya sawit bisa berbuah seperti halnya sawit pada umumnya.

Cara untuk memilih bibit sawit liar itu gampang-gampang susah dan sedikit membutuhkan ketelitian dalam melihat ciri-cirinya, adapun juga ciri-ciri bibit sawit liar yang bagus bisa di lihat dari beberapa tanda di bawah ini.

1. Mempunyai Pungkak yang Besar

Ciri yang pertama yaitu di tandai dengan pungkak yang besar, pungkak merupakan sebutan untuk bagian bawah pohon sawit, semakin lebar dan besar pungkak sawit tersebut maka semakin bagus pula bibit sawitnya.

Akan tetapi, jika pungkak sawitnya kecil dan kurus itu berarti bibit tersebut tidak bagus dan mengindikasikan bahwa bibit tersebut adalah bibit jantan yang umumnya tidak berbuah ketika di tanam.

2. Mempunyai Daun yang Subur dan Hijau Segar

Ciri yang kedua yaitu di tandai dengan daun yang berwarna hijau dan segar, tidak kekuning-kuningan dan hampir kering. Bibit sawit yang tidak subur sering kali sudah berumur tua tetapi tidak besar-besar, itu berarti bibit tersebut mempunyai kualitas yang tidak baik.

3. Berasal dari Pohon Sawit yang Sudah Tua

Salah satu hal penting yang harus kalian perhatikan saat memilih bibit sawit liar adalah induk pohon sawitnya, di mana bibit harus berasal dari induk sawit yang sudah tinggi, minimal setinggi 10 meter atau lebih, karena dengan ketinggian tersebut sawit sudah mencapai puncak kesuburan

Bibit yang di hasilkan oleh pohon sawit yang sudah tinggi akan lebih baik jika dibandingkan dengan bibit yang berasal dari pohon yang masih rendah, bibit sawit yang tumbuh dari pohon dengan ketinggian 2 sampai 3 meter pada umumnya belum layak untuk di jadikan bibit.

4. Mempunyai Benang Pada Tengah Daun yang Terbelah

Saat bibit sawit telah berusia 7 bulan maka ia akan membentuk daun yang terbelah pada bagian ujungnya, dari kedua daun tersebut harus kalian perhatikan pada bagian tengahnya apakah memiliki benang atau tidak.

Bibit sawit betina itu ditandai dengan keberadaan benang pada tengah daunnya, dan jika tidak ada benang pada tengah daun sawit itu berarti bibit tersebut merupakan bibit jantan.

Setelah berusia 7 bulan maka sawit harus kalian seleksi lagi supaya bisa memilih mana bibit yang angkir dan mana yang tidak.

Bibit sawit liar yang masih kecil pada usia 7 bulan menandakan bahwa bibit tersebut merupakan bibit afkir yang tidak layak untuk di tanam, dikarenakan masa tanam bibit sawit sekitar 7 sampai 8 bulan, jika bibit belum besar juga dalam jangka waktu tersebut itu berarti bibitnya bermasalah.

Permasalahan pertumbuhan pada bibit sawit sering sekali di akibatkan oleh pemupukan yang kurang. Perlu kalian ketahui bahwasannya bibit sawit liar juga bisa bersanding dengan bibit sawit dari perusahaan, hanya saja membutuhkan perawatan dan penyeleksian yang ketat.

Ada baiknya bibit sawit yang berumur 1 sampai 2 bulan di berikan pupuk Bio Vina, karena pupuk ini telah terbukti ampuh. Bibit yang di siram dengan pupuk ini biasanya akan langsung hijau daunnya dan terlihat bagus.

5. Daun Sawit Melebar dan Tidak Menguncup ke Atas

Ketika sawit sudah berumur 7 bulan maka kalian harus melihat pohon sawitnya lagi, jika pohon sawit terlihat memanjang dan menguncup itu berarti sawit tersebut adalah sawit jantan.

Leave a Comment