Bulan suci Ramadhan tahun ini akan sedikit berbeda dibandingkan dengan tahun lalu dimana kasus Covid19 masih tinggi dan segala kegiatan yang menimbulkan kerumunan masih dilarang.
Di tahun ini akan ada lebih banyak ruang dan kelonggaran dibandingkan dengan dua tahun yang lalu. Ramadhan tahun ini pemerintah mengizinkan kegiatan yang biasa sering dilakukan dibulan puasa yaitu buka bersama. Tentu saja harus patuh dan menjalankan protokol kesehatan.
“Selama ini, bulan suci Ramadan kerap diisi masyarakat dengan tradisi rutin yang bermanfaat. Seperti seperti sahur on the road, ngabuburit, buka bersama, maupun open house. Namun, dalam berkegiatan, hendaknya dimohon tetap mempertimbangkan risiko penularan dan urgensinya,” kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito.
Wiku juga mengatakan bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk memastikan pelaksanaan buka bersama bisa tetap menaati protokol kesehatan. Satgas COVID-19 dan juga Kementerian Agama akan menerbitkan surat edaran tentang Protokol Kesehatan terkait ibadah di bulan suci Ramadhan.
Kebijakan melalui surat edaran tersebut akan mengatur beberapa aspek dalam menjalankan ibadah bulan suci Ramadhan. Seperti salat tarawih, solat wajib, maupun itikaf dengan tetap mematuhi prokes dan memperhatikan kapasitas maksimal.
Ketika masyarakat beribadah di masjid, maka wajib menggunakan masker namun jaga jarak ditiadakan dan jamaah bisa merapatkan shaf. Kemudian kepada masyarat dihimbau agar membawa peralatan ibadannya sendiri-sendiri agar menjaga penyebaran virus.
Selain itu agar ibadah ramadhan menjadi tenang dan aman, gunakan proteksi maksimal yaitu segera melakukan vaksinasi bagi yang belum melakukan, dan segera booster bagi yang telah lengkap vaksinya.
“Ditambah protokol kesehatan seperti disiplin memakai masker dan mencuci tangan, maka dapat tercipta mudik dan berlebaran bersama keluarga yang semakin aman COVID-19,” ujar Wiku.
Kemudian terkait dengan buka bersama yang biasanya dilakukan masyarakat saat bulan ramadhan, Wiku menjelaskan bahwa bukber harus tetap patuhi protokol kesehatan, jaga jarak dan jangan lupa cuci tangan.
“Kalau buka puasa bersama sebaiknya dijaga jarak yang cukup dan tidak usah berbicara pada saat makan. Jangan lupa cuci tangan sebelum makan supaya kita betul-betul bersih dan sehat,” terang Wiku dikutip pada Selasa (29/3/2022).
“Jadi semua bisa dilakukan asal betul-betul adaptasinya dengan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Satgas COVID-19 yang bekerja sama dengan Kementerian Agama dan pemerintah daerah akan terus berusaha memastikan masyarakat memahami situasi COVID-19 di lingkungan masing-masing. Tiap daerah mungkin memiliki level PPKM berbeda sehingga semua pihak diharap Wiku bisa saling mengingatkan.
Sumber Detik.health.com