Robot trading forex kini sedang ramai diperbincangkan oleh banyak pihak. Hal ini dikarenakan robot tersebut dapat membantu para trader dalam melakukan jual beli mata uang.
Jadi apa sebenarnya robot trading forex itu?
Mengutip dari berbagai sumber, Jumat (30/7), robot trading forex sering disebut sebagai expert advisor (EA). Robot ini adalah alat elektronik yang berdiri sendiri untuk mencari perdagangan terbuka, membuka peluang jual dan beli di trading forex.
Robot tahu kapan harus membeli dan menjual. Robot akan melakukan trading sendiri tanpa harus menerima order dari trader.
Ini karena robot mencari sinyal untuk perdagangan, mengirim pesanan untuk posisi terbuka, dan mengelola pengelolaan uang. Semua sesuai dengan keindahan yang direkam dalam program.
Dengan semua kelebihan tersebut, robot trading forex pasti akan sangat menarik bagi para trader pemula. Namun investor juga perlu berhati-hati.
Pasalnya, di tengah maraknya penawaran robot trading forex, Ketua Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan pihaknya belum melegalkan praktik tersebut. Ini berarti bahwa semua penawaran yang dibuat oleh robot saat ini adalah ilegal.
“Kami belum melegalkan robot Forex,” katanya
Juga, ada beberapa robot trading forex yang dibuat khusus untuk menipu trader. Beberapa mod memaksa trader untuk membuka beberapa posisi hingga mencuri saldo trader.
Juga, investor tidak dapat sepenuhnya mempercayai robot. Karena robot hanya bisa mengirimkan analisa teknikal.
Sementara itu, trader membutuhkan analisis fundamental untuk memanfaatkan trading forex jangka panjang. Ini membutuhkan pengalaman dan pengalaman untuk dapat mengambil keputusan dalam kondisi perdagangan yang kompleks.
Baru-baru ini, Investment Alert Unit (SWI) memasukkan salah satu kegiatan bisnis investasi robot perdagangan Auto Trade Gold 4.0 sebagai grup investasi ilegal. Ini karena Auto Trade Gold 4.0 memiliki aktivitas money game.
Untuk itu, masyarakat harus berhati-hati dalam memilih robot forex trading yang akan mereka gunakan. Trader potensial dapat melihat pola trading yang akan dijalankan oleh robot, misalnya stop loss dan take profit.
Calon investor juga harus memastikan bahwa robot tersebut diuji dengan data beberapa tahun terakhir (backtesting) dan data yang ada (backtesting).
Selanjutnya, pedagang perlu memastikan bahwa robot tidak menggunakan akun sen atau meningkatkan nilai riil. Ini akan membuat dana investor tampak lebih besar dari yang sebenarnya.
Terakhir, investor juga harus memastikan bahwa robot tersebut bekerja sama dengan broker resmi atau terdaftar pada badan hukum.